Riwayat "NGUK" Kabupaten Blora
Ketumbar Journey - Blora, 13 Juni 2018
Hola sobat! Ketumbar balik lagi nih untuk membagikan cerita tentang salah satu peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Blora. Yap peninggalan bersejarah itu adalah "NGUK". Pasti sobat bertanya-tanya kan apa itu Nguk? Kenapa namanya Nguk? dan Apa pentingnya Nguk tersebut?. Tenang-tenang ketumbar akan membagikan informasi sekaligus bercerita tentang "Nguk" ini.
"Nguk" ini sudah sangat akrab sekali di telinga warga Kabupaten Blora sobat. Ya, betul sekali "Nguk" ini bisa mengeluarkan dan bisa didengarkan suaranya sobat. Lebih tepatnya "Nguk" ini merupakan sebuah tiang sirine yang dapat mengeluarkan bunyi yang dapat mengeluarkan suara peringatan dengan sangat keras. Tiang sirine "Nguk" ini berada pada kompleks Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora atau di kawasan Alun-Alun Kabupaten Blora. Nah pasti sobat juga bertanya-tanya kan, apa sih spesialnya dari "Nguk" ini? Okay ketumbar akan ceritakan ya.
Yang pertama dari segi sejarahnya, "Nguk" ini sudah ada di Kabupaten Blora sejak jaman Belanda dulu. Pada jaman Belanda dulu, "Nguk" ini berfungsi sebagai alarm atau suara penanda akan ada terjadinya serangan di wilayah Kabupaten Blora, sobat bisa membayangkan betapa mencekamnya suasana saat sirine "Nguk" ini dibunyikan? Ya tentunya akan sangat menakutkan dan terjadi rasa cemas dan kepanikan di seluruh penjuru wilayah Blora. Jadi "Nguk" ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi sebagai tanda bukti sejarah yang menemani perkembangan Kabupaten Blora.
Yang kedua dari aspek fungsi atau kegunaanya. Ketika pada jaman Belanda dulu "Nguk" berfungsi sebagai tanda bahaya adanya serangan dan sangat ditakuti dan tidak diinginkan bunyinya, akan tetapi lain halnya dengan jaman sekarang, bunyi sirine "Nguk" ini menjadi bunyi yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat Blora pada saat bulan puasa karena suara "Nguk" tersebut menandakan bahwa telah masuk waktu untuk berbuka puasa. Ya betul sobat fungsi sirine "Nguk" telah bergeser megikuti perkembangan jaman. Sejak sekitar tahun 1970 an sirine "Nguk" tersebut tela beralih fungsi sebagai penanda waktu buka puasa dan imsak saat bulan puasa serta sebagai penanda peringatan hari-hari besar dan bersejarah seperti peringatan kemerdekaan dan hari jadi Kabupaten Blora.
Yang ketiga adalah dari segi bentuk dan daya tahannya. Ya sirine "Nguk" ini sangat awet sobat dan masih terjaga bentuk keasliannya dari jaman belanda hingga sekarang ini. Sirine "Nguk" ini terdiri dari sebuah tiang besi yang mempunyai ketinggian sekitar 15 meter serta di bagian atasnya berbentuk bulat yang berisi kumparan-kumparan. Suara dari sirine "Nguk" ini pun juga masih sangat keras, terbukti suara sirine "Nguk" ini dapat terdengar sampai dengan radius 15 kilometer ke seluruh penjuru wilayah Kabupaen Blora. Nah jadi bisa dibayangkan kan sobat betapa tangguhnya sirine "Nguk" Blora ini, kalau gak percaya, sobat nanti dapat menonton video yang ada dibawah.
Hal menarik yang terakhir adalah lokasi sekitar sirine "Nguk" ini menjadi lokasi favorit bagi warga Blora untuk ngabuburit atau menunggu waktu untuk berbuka puasa. Banyak kegiatan yang dapat sobat lakukan di kawasan sekitar lokasi sirine "Nguk" ini diantaranya seperti, mencari takjil yang banyak terdapat di sekitar alun-alun sampai dengan hanya duduk bersantai di depan Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Pokoknya area sekitar "Nguk" ini kalau menjelang saat berbuka puasa ramai banget deh sobat!
Mungkin itu sobat cerita dari "Nguk" Blora kali ini. Sempatkan menikmati suasana ngabuburit di sekitar kawasan "Nguk" ini jika sedang berkunjung ke Kabupaten Blora ya sobat !
Jangan dirumah aja, yuk jelajahi setiap sudut ragam alam dan budaya Indonesia !
Salam Ketumbar!!!
No comments: